Halaman

Selasa, 26 November 2013

Tiga Pintu Kebijaksanaan

Seorang Raja, mempunyai anak tunggal yg pemberani, terampil dan pintar. Untuk menyempurnakan pengetahuannya, ia mengirimnya kepada seorang pertapa bijaksana.
"Berikanlah pencerahan padaku tentang Jalan Hidupku" Sang Pangeran meminta.
"Kata-kataku akan memudar laksana jejak kakimu di atas pasir", ujar Pertapa.
"Saya akan berikan petunjuk padamu, di Jalan Hidupmu engkau akan menemui 3 pintu. Bacalah kata-kata yang tertulis di setiap pintu dan ikuti kata hatimu."
Sekarang pergilah sang Pertapa menghilang dan Pangeran melanjutkan perjalanannya. Segera ia menemukan sebuah pintu besar yang di atasnya tertulis kata "UBAHLAH DUNIA"
"Ini memang yang kuinginkan" pikir sang Pangeran. "Karena di dunia ini ada hal-hal yang aku sukai dan ada pula hal-hal yang tak kusukai. Aku akan mengubahnya agar sesuai keinginanku"
Maka mulailah ia memulai pertarungannya yang pertama, yaitu mengubah dunia. Ambisi, cita-cita dan kekuatannya membantunya dalam usaha menaklukkan dunia agar sesuai hasratnya. Ia mendapatkan banyak kesenangan dalam usahanya tetapi hatinya tidak merasa damai. Walau sebagian berhasil diubahnya tetapi sebagian lainnya menentangnya.
Tahun demi tahun berlalu. Suatu hari, ia bertemu sang Pertapa kembali.
"Apa yang engkau pelajari dari Jalanmu ?" Tanya sang Pertapa
"Aku belajar bagaimana membedakan apa yang dapat klakukan dengan kekuatanku dan apa yang di luar kemampuanku, apa yang tergantung padaku dan apa yang tidak tergantung padaku" jawab Pangeran
"Bagus! Gunakan kekuatanmu sesuai kemampuanmu. Lupakan apa yang diluar kekuatanmu, apa yang engkau tak sanggup mengubahnya" dan sang Pertapa menghilang.
Tak lama kemudian, sang Pangeran tiba di Pintu kedua yang bertuliskan "UBAHLAH SESAMAMU"
"Ini memang keinginanku" pikirnya. "Orang-orang di sekitarku adalah sumber kesenangan, kebahagiaan, tetapi mereka juga yang mendatangkan derita, kepahitan dan frustrasi"
Dan kemudian ia mencoba mengubah semua orang yang tak disukainya. Ia mencoba mengubah karakter mereka dan menghilangkan kelemahan mereka. Ini menjadi pertarungannya yang kedua.
Tahun-tahun berlalu, kembali ia bertemu sang Pertapa.
"Apa yang engkau pelajari kali ini?"
"Saya belajar, bahwa mereka bukanlah sumber dari kegembiraan atau kedukaanku, keberhasilan atau kegagalanku. Mereka hanya memberikan kesempatan agar hal-hal tersebut dapat muncul. Sebenarnya di dalam dirikulah segala hal tersebut berakar"
"Engkau benar" Kata sang Pertapa. "Apa yang mereka bangkitkan dari dirimu, sebenarnya mereka mengenalkan engkau pada dirimu sendiri.
Bersyukurlah pada mereka yang telah membuatmu senang & bahagia dan bersyukur pula pada mereka yang menyebabkan derita dan frustrasi.
Karena melalui mereka lah, Kehidupan mengajarkanmu apa yang perlu engkau kuasai dan jalan apa yang harus kau tempuh"
Kembali sang Pertapa menghilang.
Kini Pangeran sampai ke pintu ketiga "UBAHLAH DIRIMU"
"Jika memang diriku sendiri lah sumber dari segala problemku, memang disanalah aku harus mengubahnya". Ia berkata pada dirinya sendiri.
Dan ia memulai pertarungannya yang ketiga. Ia mencoba mengubah karakternya sendiri, melawan ketidak sempurnaannya, menghilangkan kelemahannya, mengubah segala hal yg tak ia sukai dari dirinya, yang tak sesuai dengan gambaran ideal.
Setelah beberapa tahun berusaha, dimana sebagian ia berhasil dan sebagian lagi gagal dan ada hambatan, Pangeran bertemu sang Pertapa kembali.
"Kini apa yang engkau pelajari ?"
"Aku belajar bahwa ada hal-hal di dalam diriku yang bisa ditingkatkan dan ada yang tidak bisa saya ubah"
"Itu bagus" ujar sang pertapa. "Ya" lanjut Pangeran, "tapi saya mulai lelah untuk bertarung melawan dunia, melawan setiap orang dan melawan diri sendiri. Tidakkah ada akhir dari semuai ini ? Kapan saya bisa tenang ? Saya ingin berhenti bertarung, ingin menyerah, ingin meninggalkan semua ini !"
"Itu adalah pelajaranmu berikutnya" ujar Pertapa. Tapi sebelum itu, balikkan punggungmu dan lihatlah Jalan yang telah engkau tempuh". Dan ia pun menghilang.
Ketika melihat ke belakang, ia memandang Pintu Ketiga dari kejauhan dan melihat adanya tulisan di bagian belakangnya yang berbunyi "TERIMALAH DIRIMU".
Pangeran terkejut karena tidak melihat tulisan ini ketika melalui pintu tsb.
"Ketika seorang mulai bertarung, maka ia mulai menjadi buta" katanya pada dirinya sendiri.
Ia juga melihat, bertebaran di atas tanah, semua yang ia campakkan, kekurangannya, bayangannya, ketakutannya. Ia mulai menyadari bagaimana mengenali mereka, menerimanya dan mencintainya apa adanya.
Ia belajar mencintai dirinya sendiri dan tidak lagi membandingkan dirinya dengan orang lain, tanpa mengadili, tanpa mencerca dirinya sendiri.
Ia bertemu sang Pertapa, dan berkata "Aku belajar, bahwa membenci dan menolak sebagian dari diriku sendiri sama saja dengan mengutuk untuk tidak pernah berdamai dengan diri sendiri. Aku belajar untuk menerima diriku seutuhnya, secara total dan tanpa syarat."
"Bagus, itu adalah Pintu Pertama Kebijaksanaan" , ujar Pertapa. "Sekarang engkau boleh kembali ke Pintu Kedua"
Segera ia mencapai Pintu Kedua, yang tertulis di sisi belakangnya "TERIMALAH SESAMAMU"
Ia bisa melihat orang-orang di sekitarnya, mereka yang ia suka dan cintai, serta mereka yang ia benci. Mereka yang mendukungnya, juga mereka yang melawannya.
Tetapi yang mengherankannya, ia tidak lagi bisa melihat ketidaksempurnaan mereka, kekurangan mereka. Apa yang sebelumnya membuat ia malu dan berusaha mengubahnya.
Ia bertemu sang Pertapa kembali, "Aku belajar" ujarnya "Bahwa dengan berdamai dengan diriku, aku tak punya sesuatupun untuk dipersalahkan pada orang lain, tak sesuatupun yg perlu ditakutkan dari merela. Aku belajar untuk menerima dan mencintai mereka, apa adanya.
"Itu adalah Pintu Kedua Kebijaksanaan" ujar sang Pertapa,
"Sekarang pergilah ke Pintu Pertama"
Dan di belakang Pintu Pertama, ia melihat tulisan "TERIMALAH DUNIA"
"Sungguh aneh" ujarnya pada dirinya sendiri "Mengapa saya tidak melihatnya sebelumnya". Ia melihat sekitarnya dan mengenali dunia yang sebelumnya berusaha ia taklukan dan ia ubah.
Sekarang ia terpesona dengan betapa cerah dan indahnya dunia. Dengan kesempurnaannya.
Tetapi, ini adalah dunia yang sama, apakah memang dunia yang berubah atau cara pandangnya?
Kembali ia bertemu dengan sang Pertapa : "Apa yang engkau pelajari sekarang ?"
"Aku belajar bahwa dunia sebenarnya adalah cermin dari jiwaku. Bahwa Jiwaku tidak melihat dunia melainkan melihat dirinya sendiri di dalam dunia. Ketika jiwaku senang, maka dunia pun menjadi tempat yang menyenangkan. Ketika jiwaku muram, maka dunia pun kelihatannya muram.
Dunia sendiri tidaklah menyenangkan atau muram. Ia ADA, itu saja.
Bukanlah dunia yang membuatku terganggu, melainkan ide yang aku lihat mengenainya. Aku belajar untuk menerimanya tanpa menghakimi, menerima seutuhnya, tanpa syarat.
"Itu Pintu Ketiga Kebijaksanaan" ujar sang Pertapa. "Sekarang engkau berdamai dengan dirimu, sesamamu dan dunia" Sang pertapa pun menghilang.
Sang pangeran merasakan aliran yang menyejukkan dari kedamaian, ketentraman, yang berlimpah merasuki dirinya. Ia merasa hening dan damai.

Sumber : Nomor1

Minggu, 24 November 2013

Dewan Rekomendasi Pemekaran DOB Paser

TANA PASER  –  Panitia Khusus (Pansus) Pemekaran Daerah Otonomi Baru DPRD Paser melalui sidang paripurna yang digelar Rabu (20/11) kemarin, akhirnya merekomendasikan pemekaran DOB Kabupaten Paser Selatan.
Dalam rapat paripurna yang digelar di ruang rapat Baling Seleloi, Ketua Pansus DOB H Syamsuddin Cukur SE menyampaikan hasil kerja Pansus yang bekerja sejak bulan April 2013 lalu. Ada lima kesimpulan yang dihasilkan selama delapan bulan tersebut.
“Dari hasil pembahasan terhadap dua rencana pembentukan DOB di Kabupaten Paser, dan mengacu pada hasil rapat fraksi-fraksi di DPRD Paser, maka Pansus merekomendasikan beberapa hal yang akan ditindaklanjuti,” katanya.
Rekomendasi itu diantaranya, mencabut Surat Keputusan (SK) DPRD Paser Nomor 11,12,13,14, 15,  16 dan 17 tahun 2009 tentang Persetujuan Pembentukan DOB Paser Tengah, dikarenakan tidak mencukupi persyaratan untuk dapat disetujui menjadi DOB sesuai dengan PP no. 78 tahun 2007 pasal 6.
“Kedua, pembentukan DOB Kabupaten Paser Tengah agar dapat ditinjau untuk ditata kembali, sambil menunggu pemekaran kecamatan-kecamatan di Kabupaten Paser. Pansus menyetujui pembentukan DOB Paser Selatan untuk menjadi DOB di Kabupaten Paser dengan catatan terkait penetapan ibukota kabupaten pemekaran ditetapkan berdasarkan hasil kajian dan kesepakatan 5 kecamatan yang tercakup di DOB Paser Selatan,” bebernya.
Selain itu, pansus juga merekomendasikan dan meminta kepada Pemkab Paser untuk secepatnya melakukan pemekaran kecamatan-kecamatan di Kabupaten Paser, seperti Kecamatan Longkali, Longikis, Kuaro, Tanah Grogot, dan Kecamtan Pasir Belengkong.
“Pansus mengharapkan kepada semua pihak untuk dapat berkomitmen bersama dalam menyukseskan pembentukan DOB demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Paser dan menghindari tindakan anarkis atas nama kelompok tertentu yang dapat merugikan semua pihak sesuai deklarasi yang ditandatangani bersama kepala desa dan BPD se Kabupaten Paser pada 10 Juli 2013 lalu,” pungkas Syamsudin.
Rekomendasi persetujuan DPRD Paser terhadap DOB Paser Selatan dituangkan dalam tujuh surat keputusan yang dibacakan Sekretaris DPRD Paser Ir H Ishak MSi dihadapan Bupati, Wakil Bupati dan Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (FKPD), jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Paser, tokoh agama dan pemuka masyarakat, pimpinan organisasi masyarakat serta warga yang hadir dalam rapat paripurna tersebut.

Sumber : Kaltimpost

Selasa, 12 November 2013

Memberantas Korupsi tak Pandang Bulu

…”KALAUPUN SAYA DIBUNUH, SAYA AKAN MENJADI SETAN YANG MENGHANTUI SBY SEUMUR HIDUPNYA”…

Jakarta – KabarNet: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad, meluapkan kekecewaannya atas pembiaran upaya pelemahan KPK. Menurut Abraham, kriminalisasi terhadap Novel oleh Polri dilandasi oleh argumen dan logika yang menghina akal sehat publik. “Saya terus terang sudah geram terhadap perilaku Polri sebagai institusi yang melemahkan pemberantasan korupsi dan Presiden yang diam saja.” 
Posisi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang membiarkan Polri menyalah-gunakan otoritasnya untuk meneror KPK adalah sangat disayangkan. Diamnya Presiden SBY membuat dirinya curiga, jangan-jangan SBY atau anggota keluarganya disandera oleh Polri terkait suatu kasus.
Abraham mengatakan, sumpah Presiden yang akan memimpin pemberantasan korupsi dan berada di garda paling depan adalah omong kosong. Dia bersumpah, tidak akan mundur sejengkal pun berjihad melawan koruptor, walau KPK diteror oleh polri atas sepengetahuan Presiden SBY. Bahkan Abraham bertekad akan menangkap SBY.
“Dan demi Allah SWT, saya tidak akan berhenti sampai presiden ditangkap. Bahkan kematian pun tidak akan menyurutkan langkah saya”…. “Kami berlima akan membuat sejarah sebagai kepemimpinan KPK pertama di dalam sejarah yang akan menangkap seorang presiden”, tulis Abraham Samad pada akun Twitternya, Ahad, (07/10/2012).
Abraham juga mengatakan, bahwa melawan korupsi adalah perjuangan yang berat dan beresiko dibunuh. “Ini sungguh perjuangan yang berat. Kalaupun saya dibunuh, saya akan menjadi setan yang menghantui SBY seumur hidupnya”… “Dan sampaikan kepada presiden, kami tidak akan berhenti bekerja sampai dia ditangkap dan dijebloskan atas kejahatannya kepada rakyat”, sambungnya.
“Dan kami berlima tidak akan pernah berhenti sampai kami mampu menangkap kepala dari korupsi di negeri ini. Yaitu dia yg bercokol di istana”… “Tanpa dukungan kalian saudara-saudaraku, kami tidak akan berdaya menghadapi para monster koruptor itu”, lanjut Abraham Samad.
“Korupsi adalah kejahatan terjahat. Korupsi tidak membunuh langsung akan tetapi menyengsarakan banyak orang untuk masa yang lama”… “Mati syahid memburu koruptor adalah jauh lebih mulia daripada hidup mewah dengan memakan uang rakyat”, tambah Abraham.
Demikian pernyataan Abraham Samad yang disampaikan melalui akun Twitternya. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada semua rakyat dan para pegiat anti-korupsi yang memberikan dukungan terhadap lembaga yang ia pimpin.
Berikut ini adalah beberapa snap shot terkait Tweet dari Abraham Samad tersebut:
Sampai dengan saat diturunkannya berita ini, masih belum ada klarifikasi resmi yang disampaikan secara langsung oleh Ketua KPK, Abraham Samad, terkait keabsahan tulisan yang beredar melalui akun twitter tersebut.