Halaman

Rabu, 09 Oktober 2013

Paser Selatan Urutan 15 DOB yang diajukan komisi II DPR RI



Jakarta, Sumbawanews.com.- Badan Legislasi dan Komisi II DPR RI, pada Rabu (2/10) sore telah melaksanakan rapat Pleno dan Harmonisasi usulan Daerah Otonomi Baru (DOB) yang akan diajukan ke Presiden pada sidang berikutnya.
Ada 65 DOB yang diajukan komisi II untuk diharmonisasi oleh baleg yaitu:
  1. Kabupaten simalungun Hataran pemekaran dari Kabupaten Simalungun di Propinsi Sumatera Utara
  2. Kabupaten Pantai Barat Mandailing pemekaran dari Kabupaten Mandailing Natal Propinsi Sumut
  3. Kabupaten Kepulauan Kundur pemekaran dari Kabupaten Karimun Propinsi Kepri
  4. Kabupaten Renah Indra Jati  pemekaran dari Kabupaten Pesisir Selatan Propinsi Sumbar
  5. Kota Muara Bungo pemekaran dari Kabupaten Bungo Propinsi Jambi
  6. Kabupaten Lembak pemekaran dari Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu
  7. Kabupaten Bigi Mmaria pemekaran dari Kabupaten Lahat Propinsi Sumsel
  8. Kabupaten Pantai Timur pemekaran dari Kabupaten Okan Kemudi ilir Propinsi Sumsel
  9. Kabupaten Bogo Barat  pemekaran dari Kabupaten Bogor Propinsi Jabar
  10. Kabupaten Garut Selatan pemekaran dari Kabupaten Garut Propinsi Jabar
  11. Kabupaten Suka Bumi Utara pemekaran dari Kabupaten Suka Bumi Propinsi Jabar
  12. Kabupaten Sekayam Raya pemekaran dari Kabupaten Sanggau Propinsi Kalbar
  13. Kabupaten Banua Banjak pemekaran dari Kabupaten Kapuas Hulu Propinsi Kalbar
  14. Kabupaten Berau Pesisir Selatan pemekaran dari Kabupaten Berau Propinsi Kaltim
  15. Kabupaten Paser Selatan pemekaran dari Kabupaten Paser Propinsi Kaltim
  16. Kota Tahuna pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sangie Propinsi Sulut
  17. Kabupaten Talaut Selatan pemekaran dari Kabupaten Talaut Propinsi Sulsel
  18. Kota Langoa pemekaran dari Kabupaten Minahasa Propinsi Sulut
  19. Kabupaten Bone Selatan pemekaran dari Kabupaten Bone Propinsi Sulsel
  20. Kabupaten Bolio Huto pemekaran dari Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo
  21. Kabupaten Panipi pemekaran dari Kabupaten Propinsi Gorontalo
  22. Kabupaten Gorontalo Barat pemekaran dari Kabupaten Bohuato Propinsi Gorontalo
  23. Kabupaten Lombok Selatan pemekaran dari Kabupaten Lotim Propinsi NTB
  24. Kabupaten Adonara pemekaran dari Kabupaten Flotim Propinsi NTT
  25. Kota Maumere pemekaran dari Kabupaten Sikka Propinsi NTT
  26. Kabupaten Wasile pemekaran dari Kabupaten Halmahera Timur Propinsi Malut
  27. Kabupaten Kepulauan Obi pemekaran dari Kabupaten Halmahea Selatan Propinsi Malut
  28. Kabupaten Gili menawa pemekaran dari Kabupaten Jayapura Propinsi Papua
  29. Kabupaten Moyo pemekaran dari Kabupaten Boven Digul Propinsi Papua
  30. Kota merauke pemekaran dari Kabupaten Merauke pemekaran dari Kabupaten Papua
  31. Kabupaten Balin Senter  pemekaran dari Kabupaten Tolikara dan Kabupaten Leni Jaya Propinsi Papua
  32. Kabupaten Boboga pemekaran dari Kabupaten Tolikara Propinsi Papua
  33. Kabupaten Puncak Trikora pemekaran dari Kabupaten Leni Jaya Propinsi Papua
  34. Kabupaten Muara Digul pemekaran dari Kabupaten Mapi Propinsi Papua
  35. Kabupaten Admi Korbay pemekaran dari Kabupaten Mapi Propinsi Papua
  36. Kabupaten Katengban pemekaran dari Kabupaten Pegunungan Bintang Propinsi Papua
  37. Kota Lembah Balin pemekaran dari Kabupaten Jaya Wijaya Propinsi Papua
  38. Kabupaten Okika pemekaran dari Kabupaten Jaya Wijaya Propinsi Papua
  39. Kabupaten Yafen Barat Utara pemekaran dari Kabupaten Kepualaun Yapen Propinsi Papua
  40. Kabupaten Yapen Timur  pemekaran dari Kabupaten Kepualauan Yapen Propinsi Papua
  41. Kabupaten Pulau Numfor pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor Propinsi Papua
  42. Kabupaten Yalimek pemekaran dari Kabupaten Yahukimo Propinsi Papua
  43. Kabupaten Yahukimo Barat Pegunungan Ser pemekaran dari Kabupaten Yahukimo Propinsi Papua
  44. Kabupaten Mambera Hulu pemekaran dari Kabupaten Yahukimo Propinsi Papua
  45. Kabupaten Yahukimo Barat Daya pemekaran dari Kabupaten Yahukimo PropinsiPapua
  46. Kabupaten Yahukimo Timur pemekaran dari Kabupaten Yahukimo Propinsi
  47. Kabupaten Yahukimo Utara pemekaran dari Kabupaten Yahukimo Propinsi Papua
  48. Kabupaten Gondumisisare pemekaran dari Kabupaten Waropen Propinsi Papua
  49.  Kabupaten Malamoy pemekaran dari Kabupaten Sorong Propinsi Papua Barat
  50. Kabupaten Maibratsau pemekaran dari Kabupaten Sorong Propinsi Papua Barat.
  51. Kabupaten Raja Ampat Utara pemekaran dari Kabupaten Raja Ampat Propinsi Papua Barat
  52. Kabupaten Raja Ampat Selatan pemekaran dari Kabupaten Raja Ampat Propinsi Papua Barat
  53. Kabupaten Raja Maskona pemekaran dari Kabupaten Teluk Bintuni Propinsi Papua Barat
  54. Kabupaten Okas pemekaran dari Kabupaten Fak Fak Propinsi Papua Barat
  55. Kabupaten Kota Manokwari pemekaran dari Kabupaten Manokwari Propinsi Papua Barat
  56. Kabupaten Manokwari Barat pemekaran dari Kabupaten Manokwari Propinsi Papua Barat.
  57. Kabupaten Imeo pemekaran dari Kabupaten Sorong Selatan Propinsi Papua Barat
  58. Propinsi Pulau Sumbawa pemekaran dari Propinsi NTB
  59. Propinsi Papua Selatan pemekaran dari Propinsi Papua
  60. Propinsi Papua Tengah pemekaran dari Propinsi Papua
  61. Propinsi Papua Barat Daya pemekaran dari Propinsi Papua Barat
  62. Propinsi Tapanuli pemekaran dari Propinsi Sumatera Utara
  63. Propinsi Kepulauan Nias pemekaran dari Propinsi Sumatera Utara
  64. Propinsi Kapuas Raya pemekaran dari Propinsi Kalbar
  65. Propinsi Bolang Mongondow Raya Sultra
Anggota DPR RI Dapil NTB yang juga anggota Baleg Fahri Hamzah menjelaskan adapun rincian usulan dari Papua 23 DOB dan Papua 33 dengan total 65 calon DOB. Dari 65 calon DOB tersebut terdapat 8 Calon Propinsi, 7 usulan pembentukan kota dan 50 usulan pembentukan kabupaten.
“Dalam rapat harmonisasi Baleg menyetujui usulan komisi II dengan mempercepat pembahasan,” ungkap Fahri, Sabtu (5/10) pagi kepada Sumbawanews.com.
Dijelaskannya Baleg DPR RI sudah membentuk panja DOB yang diketuai oleh wakil ketua Baleg bapak Sunardi Ayub dan mengagendakan pembahasan dengan melakukan konsinyering. Konsinyering dilakukan dengan membagi 65 calon DOB menjadi 3 kluster. Kluster pertama 13 dari papua dan 12 dari non papua, kluster ke dua 20 calon DOB dank luster ke tiga 20 calon DOB. Untuk kluster pertama akan dilakukan konsinyering pada tanggal 3-4-5 Oktober, kluster 2 tanggal 11-12-13 oktober dank luster 3 tanggal 17-18-19 Oktober 2013. Dan semua yang distujui dalam rapat baleg dari masing masing kluster akan di paripurnakan sebagai RUU inisiatif DPR RI pada rapat paripurna penutupan masa siding ini tanggal 25 Oktober 2013. Selanjutnya baleg dan komisi II menyepakati agar proses pengesahan sebagai UU paling cepat sebelum pemilu april 2014 dan atau maksimal 2 bulan setelah april 2014. Masa kerja DPR priode 2009-2014 masih sampai Oktober 2014.
Fase setelah di tetapkan dalam konsinyering oleh Baleg maka dikembalikan kepada komisi II untuk diajukan ke paripurna melalui persetujuan rapat Bamus DPR RI yang dipimpin oleh ketua DPR. Jika disetujui oleh Bamus dan lalu disetujui dalam rapat paripurna maka dikirimkan ke pemerintah untuk mendapat Ampres yang berisi pendelegasian mendagri, mengkumham dan menkeu sebagai yang mewakili presiden untuk membahas bersama DPR RI. Jika sudah mendapat kesepahaman antara pemerintah dan Komisi II DPR maka dilakukan pengambilan keputusan tingkat I di komisi dan selanjutnya dilakukan pengambilan keputusan tingkat II di rapat paripurna untuk ditetapkan sebagai UU.
“Setelah ditetapkan sebagai UU maka aka nada waktu 2 tahun untuk transisi dalam rangka menyiapkan daerah otonomi baru dan pilkada. DPRD Propinsi baru akan diambil dari DPRD Propinsi induk dalam pemilu 2014 yang dapilnya berasal dari propinsi pemekaran,” tutup anggota DPR RI kelahiran Kecaraman Utan Kabupaten Sumbawa ini.

Sumber : Sumbawanews.com

1 komentar:

Terima Kasih Atas Komentarnya