…”KALAUPUN SAYA DIBUNUH, SAYA AKAN MENJADI SETAN YANG MENGHANTUI SBY SEUMUR HIDUPNYA”…
Jakarta
– KabarNet: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad, meluapkan
kekecewaannya atas pembiaran upaya pelemahan KPK. Menurut Abraham,
kriminalisasi terhadap Novel oleh Polri dilandasi oleh argumen dan
logika yang menghina akal sehat publik. “Saya terus terang sudah geram
terhadap perilaku Polri sebagai institusi yang melemahkan pemberantasan
korupsi dan Presiden yang diam saja.”
Posisi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) yang membiarkan Polri menyalah-gunakan otoritasnya untuk meneror
KPK adalah sangat disayangkan. Diamnya Presiden SBY membuat dirinya
curiga, jangan-jangan SBY atau anggota keluarganya disandera oleh Polri
terkait suatu kasus.
Abraham mengatakan, sumpah Presiden yang akan memimpin pemberantasan korupsi dan berada di garda paling depan adalah omong kosong.
Dia bersumpah, tidak akan mundur sejengkal pun berjihad melawan
koruptor, walau KPK diteror oleh polri atas sepengetahuan Presiden SBY.
Bahkan Abraham bertekad akan menangkap SBY.
“Dan demi Allah SWT, saya tidak akan
berhenti sampai presiden ditangkap. Bahkan kematian pun tidak akan
menyurutkan langkah saya”…. “Kami berlima akan membuat sejarah sebagai
kepemimpinan KPK pertama di dalam sejarah yang akan menangkap seorang
presiden”, tulis Abraham Samad pada akun Twitternya, Ahad, (07/10/2012).
Abraham juga mengatakan, bahwa melawan
korupsi adalah perjuangan yang berat dan beresiko dibunuh. “Ini sungguh
perjuangan yang berat. Kalaupun saya dibunuh, saya akan menjadi setan
yang menghantui SBY seumur hidupnya”… “Dan sampaikan kepada presiden,
kami tidak akan berhenti bekerja sampai dia ditangkap dan dijebloskan
atas kejahatannya kepada rakyat”, sambungnya.
“Dan kami berlima tidak akan pernah
berhenti sampai kami mampu menangkap kepala dari korupsi di negeri ini.
Yaitu dia yg bercokol di istana”… “Tanpa dukungan kalian
saudara-saudaraku, kami tidak akan berdaya menghadapi para monster
koruptor itu”, lanjut Abraham Samad.
“Korupsi adalah kejahatan terjahat.
Korupsi tidak membunuh langsung akan tetapi menyengsarakan banyak orang
untuk masa yang lama”… “Mati syahid memburu koruptor adalah jauh lebih
mulia daripada hidup mewah dengan memakan uang rakyat”, tambah Abraham.
Demikian pernyataan Abraham Samad yang
disampaikan melalui akun Twitternya. Ia juga mengucapkan terimakasih
kepada semua rakyat dan para pegiat anti-korupsi yang memberikan
dukungan terhadap lembaga yang ia pimpin.
Berikut ini adalah beberapa snap shot terkait Tweet dari Abraham Samad tersebut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Komentarnya