Sering kita
menyaksikan bahkan mungkin kita sendiri yang melakukan ketika ketika anak kita
terjatuh karena tersandung batu atau menginjak bolanya sendiri atau ketika
seorang anak yang berlari kencang tanpa kontrol sehingga dia menabrak dinding
rumah maka dia akan menangis karena merasa sakit, orang tua langsung memukul batu
atau bola yang membuatnya terjatuh atau dinding yang ditabraknya kemudian
mengatakan “sudahlah nak berhenti batunya /bolanya sudah dipukul karena nakal
menjatuhkan anakku” atau mengatakan sambil memukul dinding “Dinding bodoh
nabrak anakku” cup…cuuup……cuppp.. sang anak pun berhenti menangis.
Namun apa
yang akan terjadi dikemudian hari ketika anak sudah mulai beranjak remaja?,
mereka selalu merasa benar alais tidak pernah salah karena didikan kita ketika
masih kecil terbawa sampai remaja bahkan sampai dewasa. Apapun yang dilakukan meski itu salah akan
selalu menyalahkan orang lain ataukah sesuatu yang lain.
Untuk
menhindari semua itu terjadi sebaiknya kita menyampaikan kepada anak-anak yang
sebenarnya (JUJUR) bahwa kalu jalan
hati-hati dengan melihat jalan yanh mau dilaluinya atau kalau berlari, larinya
tidak terlalu kencang karena supaya tidak menabrak dinding.